Butik_Vitara
Kamis, 03 Januari 2013
seleksi
SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA
Sasaran :
Mengerti tentang seleksi dan
penempatan
Memahami perbedaan individu dan
varian pekerjaan
Mengerti berbagai strategi
seleksi
Memahami model penelitian seleksi
tenaga kerja
Mengerti prosedur seleksi tenaga
kerja di Indonesia
Mengerti tentang analisis
pekerjaan dan metodenya
Mengetahui perlunya mengenali
kriteria keberhasilan dalam bekerja
Mengetahui alat ukur psikologis
yang digunakan untuk seleksi
Mengetahui tentang keabsahan alat
ukur
Mengetahui tentang assessment
centre
Pengantar
Pimpinan perusahaan percaya bahwa seleksi dengan menggunakan tes psikologi
akan memmperlakukan para calon yang disarankan dengan baik, dapat berkembang
dengan baik dalam bekerja.
Pengertian
Seleksi : proses pencarian karyawan untuk menyeleksi
calon tenga kerja yang dianggap memenuhi kriteria yang sesuai dengan karakter
pekerjaan yang dilamar.
Sasarannya : membuat suatu rekomendasi untuk menolak atau menerima calon
tenga kerja berdasarkan suatu dugaan tentang potensi-potensi dari calon tenaga
kerja untuk berhasil dalam bekerja.
Dalam proses managerial ada suatu aktivitas kerja membuat suatu rekomendasi
untuk menolak atau menerima calon tenga kerja berdasarkan suatu dugaan tentang
potensi-potensi dari calon tenaga kerja untuk berhasil dalam bekerja. Kegiatan
ini dikenal sebagai...
a. penempatan b. seleksi c. rekomendasi tenaga kerja
d. penilaian calon tenaga kerja e.
penyaringan tenaga kerja
Tugasnya : mengevaluasi sebanyak mungkin kandidat untuk menyaring dan
memilih seseorang atau beberapa orang yang paling memenuhi syarat kerja.
Penempatan : menempatkan karyawan pada bidang
pekerjaan yang dianggap sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya (pengetahuan,
keterampilan dan keahlian).
Sasarannya : membuat suatu rekomendasi untuk mendistribusikan kandidat pada
pekerjaan berdasarkan suatu potensi-potensi yang dimiliki kandidat untuk
berhasil pada pekerjaannya.
Tugasnya : mengevaluasi kandidat untuk dicocokkan antara kualifikasi yang
dimiliki dengan persyaratan yang sudah ditetapkan.
Perbedaan
Individual
Adanya perbedaan individual : pengetahuan, karakter kepribadian dan fisik,
motivasi dsb.
Perbedaan sering dikaitkan dengan : jenis kelamin, budaya, pendidikan dan
keahlian. Aplikasinya : wanita atau
pria, kebiasaan, latar belakang pendidikan, berpengalaman atau fresh grade.
Perbedaan ini digunakan untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja pada
temapat yang tepat.
Strategi
seleksi
Campbell, Dunnette, Lawler, Weick (1970) memperkenalkan metode pngumpulan
dan pengoalahan data secara mekanikal dan klinikal. Mekanikal ; data dikumpulkan berdasarkan pedoman, prosedur yang
sudah ditetapkan. Biasanya dilaksanakan sesuai dengan perhitungan statistik.
Misalnya penentuan alat ukur/alat tes yang telah distandarisasikan. Klinikal ; data dikumpulkan dengan cara
yang lentur, tergantung pada orang yang mengumpulkan data. Biasanya dengan
memperhatikan pola perilaku khusus yang disesuaikan tuntuttan pekerjaan.
Misalnya seorang assesor bisa saja mempunyai penilaian yang berbeda dengan assesor
lainnya terhadap seorang kandidiat, atau orang yang dievaluasi.
Uraian dari strategi
mekanikal dan klinikal
Interpretasi profil : data dikumpulkan secara mekanikal dan diolah secara
klinikal. Hanya dengan menafsirkan profil dari skor-skor alat tes. Misalnya
hasil tes kepribadian menunjukkan kebutuhan berprestasi yang tinggi maka
ditafsirkan sebagai karyawan yang mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai
suatu pretasi kerja.
Statistikal murni : data dikumpulkan dan diolah secara mekanikal. Skor dari
berbagai hasil tes digambarkan dalam suatu persamaan regresi ganda, untuk
meramalkan prestasi kerja.
Klinikal murni : pengumpulan dan pengolahan data dilakukan secara klinikal.
Didasarkan pada permalan yang didapatkan melalui wawancara dan observasi perilaku.
Pemeringkatan perilaku : pengumpulan secara klinikal dan diolah secara
mekanikal. Data didapatkan melalui obeservasi dan wawancara kemudian dibuat
rating nilainya berdasarkan kualifikasi yang didapatkan melalui wawancara atau
observasi.
Gabungan klinikal : pengumpulan data dilakukan secara mekanikal dan
klinikal dan diolah secara klinikal. Merupakan strategi yang sering digunakan.
Hasil wawancara, observasi dan skor-skor tes dipadukan secara klinikal untuk
meramalkan perilaku.
Gabungan Mekanikal : data dikumpulkan secar mekanikal dan klinikal data
diolah secara mekanikal. Berusaha untuk mendapatkan persamaan regresi antara
data mekanikal dan data klinikal.
Peranan tes
psikologi dan wawancara dalam proses seleksi
Di Indonesia proses penerimaan tenaga kerja berlangsung dalam dua tahapan ;
Tahap pencarian calon tenaga
kerja
Mengusahakan agar jumlah kandidat terkumpul cukup banyak sehingga proses
seleksi dapat dilakukan dengan baik. Dengan cara : iklan di media
cetak/elektronik, pendekatan langsung, melalui rekomendasi, pencari kerja
melamar sendiri ke perusahaan-perusahaan.
Tahap seleksi tenaga kerja
1. seleksi lamaran : mempertimbangkan suatu lamaran untuk bisa mengikuti
tahap seleksi berikutnya atau tidak. Biasanya dengan melihat syarat tertentu ;
pendidikan, pengalaman, karakterfisik, atau cukup banyak juga dengan di
dasarkan IPK
2. wawancara awal : berisi mengenai kesediaan kandidat ketika dihadapkan
pad kondisi kerjanya, dan evaluasi persayaratan kerja yang ada pada kandidat.
3. ujian, psikotes tertulis dan psikotes wawancara : kandidat menjalani tes
tentang pengetahuan dan keterampilan, mengikuti tes yang menggali aspek
psikologis kandidat baik secara tertulis atau secara lisan.
4. penilaian akhir : melakukan evaluasi terhadap hasil serangkaian tes dan
wawancara untuk menentukan apakah kandidat diterima atau ditolak. Yang juga
ditindak lanjuti dengan memperhatikan hasil tes kesehatan.
5. Pemberitahuan dan wawancara akhir : kandidat yang diterima dipanggil
untuk mengikuti wawancara akhir untuk diterangkan mengenai berbagai kebijakan
perusahaan, seperti misalnya masalah gaji.
6. penerimaan : kandidat menerima surat keputusan tentang diterimanya
kandidat untuk menjadi bagian dari perusahaan.
Model
keabsahan metode seleksi
Tradisional
terdiri dari beberapa
langkah yaitu pertama analisis
pekerjaan yang meliputi data-data tentang sasaran pekerjaan, tugas-tugas yang
harus dijalankan, cara-cara yang digunakan dalam bekerja, bahan-bahan dan alat
yang digunakan dalam bekerja.Yang kedua
adalah penentuan alat prediksi beserta alat ukurnya ; meliputi tindak lanjut
atas data-data analisis pekerjaan dengan menentukan ciri-ciri yang diperlukan
agar karyawan berhasil dalam bekerja (prediktor) dan menentukan alat ukur yang
akurat untuk menggali aspek kemampuan yang dimiliki karyawan (kriterion). Ketiga menentukan kriteria keberhasilan
dan alat ukurnya yang meliputi mentapkan seperangkat kriteria yang menandakan
bahwa karyawan tersebut berhasil menjalani pekerjaannya yang dilihat dari segi
perilaku yang diharapkan dan juga hasil kerjanya. Keempat keabsahan peramalan yang meliputi tentang keakuratan dari
prediktor yang ditentukan dengan melihat arah hubungan antara prediktor dengan
kriterionnya. Kelima adalah
keabsahan silang yang meliputi meyakinkan keakuratan prediksi dari alat ukur. Keenam adalah rekomendasi untuk seleksi
yang meliputi penentuan skor minimum atau kombinasi skor minimum untuk
dijadikan sebagai pedoman untuk menyeleksi.
Analisi
Pekerjaan
Pengertian
Analisis pekerjaan adalah suatu proses kajian sistematis tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu pekerjaan, yang melingkupi
tugas-tugas, tanggung jawab dan akuntabilitas untuk menentukan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan dan ciri-ciri kepribadian yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan tersebut dengan baik.
Tujuan Penggunaan
1. Manusia sebagai tenaga kerja : membuat rencana strategis SDM; seleksi
dan penerimaan; pelatihan dan pengembangan; peningkatan karir; evaluasi kinerja
; sistem pemberian imbalan; kesehatan dan keselamatan kerja; hubungan
industrial.
2. Pekerjaan dan organisasi : untuk uraian pekerjaan; klasifikasi pekerjaa;
desain kerja dan alat; rekayasa kerja dan perencanaan organisasi
Metode Analisis pekerjaan
1. kuesioner ; on-line, mailing, check list, buku harian.
2. wawancara & observasi ; wawancar perorangan, kelompok atau teknik
partisipasi kerja
Alat ukur
psikologis sebagai prediktor
Jika suatu analisa pekerjaan sudag menentukan kualifikasi suatu pekerjaan
maka yang perlu dilakukan adalah menentukan alat tes yang dapat mengukur
kualifikasi yang ada yang dalam hal dijadikan sebagai prediktor. Peramalan ini
bisa didasarkan pada skor hasil ujian dan tes, hasil wawancara dan hasil
observasi. Biasanya prediktor tersebut berisi tentang kecakapan intelektual, keterampilan merencanakan
pekerjaan dan keterampilan untuk mengkomunikasikan ide dan pengalaman.
Alat psikotes dapat digolongkan dalam :
1. tes kecakapan : intelektual (IQ), pemahaman ruang dan mekanik, ketepatan
persepsi (TKD, IST, CFIT, SPM, FRT)
2. tes kepribadian objektif : mengungkap kepribadian melalui stimulus yang
terstrukutur, yang terdapat dalam tes ciri kepribadian dan kejujuran minat
(EPPS, Papikostik, DISC, RMIB, KUDER)
3. tes kepribadian proyektif : mengungkap kepribadian melalui stimulus yang
ambigu misalnya Wartegg tes, DAP, BAUM atau HTP.
4. tes situasional : mengungkap perilaku yang khas jika dihubungkan dengan
variabel lingkungan. Misal FGD, LGD, In-Basket test, Business Game.
5. tes sikap kerja : mengungkap sikap kerja dalam kondisi kerja buatan (tes
Kraepelin dan tes Pauli)
Hasil tes
sebagai kriterion keberhasilan
Akurasi peramalan yaitu adanya korelasi antara skor-skor prediktor dan
skor-skor dari kriteria keberhasilan. Semakin tinggi IQ diprediksikan akan
mencapai keberhasilan yang memuaskan. Semakin rendah IQ diprediksikan akan
semakin mengalami hambatan untuk mencapai keberhasilan. Sehingga yang tinggi
diterima karena sesuai kriteria dan yang rendah tidak diterima karena tidak
dengan sesuai kriteria.
Kriteria keberhasilan :
Dimensi waktu
1. kriteria langsung yaitu diperoleh bersamaan dengan diperolehnya skor
prediktor
2. kriteria antara yaitu diperoleh tidak lama setelah skor prediktor
diperoleh
3. kriteria pokok yaitu diperoleh lama setelah skor prediktor diperoleh
Dimensi derajat abstraksi
1. kriteria pokok yaitu paling abstrak dan susah diukur.
2. kriteria konseptual yaitu merupakan kriteria yang paling kongkrit
3. skor kriteria merupakan ukuran-ukuran atau skor-skor yang berhubungsn
dengan perilaku yang menjadi kriteria.
Assessment
Centre
AC merupakan prosedur yang komprehensif dan baku dimana banyak
teknik-teknik pemeriksaan yang digunakan yang dikombinasikan untuk menilai
orang dalam berbagai tujuan.
Tujuannya
1. memilih karyawan untuk dipromosikan kedalam jajaran manajerial
2. mengindentifikasi karyawan yang memiliki potensi manajerial sejak awal
karirnya
3. menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai dengan bakatnya.
4. membantu karyawan untuk mengidentifikasi kemampuannya dan kemudian
mengembangkannya.
Prosesnya
1. mengidentifikasi kompetensi pekerjaan manajerial
2. mengembangkan assessment tools
3. menetapkan assesses atau calon manajer
4. menetapkan assessor
5. melaksanakan assessment
6. membuat laporan
7. memberi umpan balik
Beberapa metode assessment centre
1. inbasket exercices
2. LGD dan Role Play
3. Bussiness Game
Soal
latihan
Jelaskan apa yang
anda ketahui tentang seleksi dan penempatan !
Sebutkan
perbedaan individu apa saja dalam hubungannya dengan varian pekerjaan!
Sebutkan dan
berikan contoh dari berbagai strategi seleksi!
Model penelitian apa
saja yang digunakan untuk menyeleksi tenaga kerja?
Jelaskan tentang
prosedur seleksi tenaga kerja di Indonesia!
Sebutkan apa yang
dimaksud dengan analisis pekerjaan dan terangkan metodenya!
Berikan pandangan
anda mengapa dalam seleksi tenaga kerja perlu mengerti tentang kriteria
keberhasilan dalam bekerja!
Sebutkan dan
jelaskan macam alat ukur psikologis yang digunakan untuk seleksi!
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan keabsahan keakurtan alat ukur
Jelaskan apa anda
ketahui tentang assessment centre dan sebutkan tujuannya !
Minggu, 01 April 2012
Tips kilat make up
Tips kilat make up
Sering malas bangun pagi untuk meluangkan waktu untuk bermake up di depan cermin? Anda tidak sendiri, sebagian besar wanita memang malas untuk meluangkan waktu berias sebelum pergi beraktivitas.
Namun, bagi Anda yang ingin tetap tampil cantik tetapi malas bermake up, ada tips kilat untuk mempercantik diri tanpa harus mendempul ulang riasan. Make up ini bisa diterapkan sebelum Anda beraktivitas dan bisa tahan lama tanpa harus berkali-kali mengulang untuk make up.
Berikut tips kilat bermake up untuk wanita yang malas berdandan seperti dikutip dari Shine:
Warna Lipstik Tahan Lama
Kebanyakan wanita yang tak suka berdandan, biasanya masih suka menerapkan lipstik di bibir. Agar warna lipstik tetap melekat sepanjang hari, tanpa harus berulang menggunakannya, ada tips yang bisa diikuti.
Sebelum menerapkan warna lipstik, ada baiknya mengaplikasikan foundation di bibir. Foundation bisa membuat warna lipstik di bibir awet sepanjang hari.
Melentikkan bulu mata
Agar bulu mata tetap lentik sepanjang hari caranya mudah. Panaskan penjepit bulu mata dengan hair dryer selama beberapa detik (tapi jangan berlebihan) sebelum Anda menggunakannya. Ini membantu melentikan bulu mata dengan cepat dan bisa bertahan hingga waktu yang lama.
Agar eye liner awet dan tak mudah luntur
Tidak ada yang lebih menyebalkan berurusan dengan pensil eyeliner. Agar eyeliner tak mudah luntur dan beleber saat digunakan, coba sebelumnya masukkan ke dalam freezer selama 10-15 menit. Ini bisa mencegah eyeliner mudah luntur saat digunakan.
Sediakan selalu kertas minyak
Jika Anda keluar rumah, jangan lupa membawa tisu atau kertas minyak. Ini bermanfaat untuk menyeka minyak di wajah, bukan menutupinya dengan bedak tebal.
Gunakan lip gloss
Selebriti make up artist, Gina Brooke mengatakan, "Ambil lip gloss dengan warna polos atau warna bibir. Ini akan segera menerangi kulit Anda dan membuat ilusi cahaya yang sehat di mana Anda paling membutuhkannya," ungkapnya.
Sabtu, 31 Maret 2012
DIVERSIFIKASI PRODUK
DIVERSIFIKASI PRODUK
Mengapa
suatu perusahaan melakukan diversifikasi produk ?
Suatu
Perusahaan melakukan Diversifikasi Produk adalah untuk membuat produk tahan
lebih lama, mengarah kepada produk siap konsumsi, memenuhi seleradan kebutuhan
konsumen serta memperluas pasar, mempermudah transportasi, member nilai tambah,
pendapatan dan lain sebagainya. Konsep diversifikasi produk merupakan upaya
untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk
yang sudah dipasarkan sebelumnya. Diversifikasi produk artinya menganeka
ragaman produk.Jadi diawal satu produk utama dapat dibuat berbagai produk.
Jadi
mengapa perusahaan melakukan diversifikasi produk karena sebuah perusahaan
mengdiversifikasikan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sudah
percaya dengan sebuah produk tersebut dan untuk membandingkan hasil dari produk
tersebut agar dapat lebih memperbaiki produk-produk sebelumnya supaya hasil
produk tersebut lebih baik lagi. Dan berusaha/ memasarkan produk yang sejenis
dengan produk yang sebelumnya intinya memodifikasi produk awal agar lebih baik
lagi.
Diversifikasi
produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan yang dapat
dilakukan oleh perusahaan terutama jika perusahaan tersebut telah berada dalam
tahap kedewasaan. Dengan diversifikasi produk, suatu perusahaan tidak akan
bergantung pada satu jenis produknya saja. Tetapi perusahaan juga dapat
mengandalkan jenis produk lainnya (produk diversifikasi). Karena jika salah
satu jenis produknya tengah mengalami penurunan, maka akan dapat teratasi
dengan produk jenis lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat
mengetahui hubungan antara diversifikasi produk dengan volume penjualan, dan
sejauh mana diversifikasi produk yang dilaksanakan oleh perusahaan dapat mempengaruhi
tingkat volume penjualan perusahaan tersebut. Penelitian yang dilakukan penulis
adalah di Coca-Cola Sales Center yang berlokasi di Bogor. Pt. Coca-Cola Sales
Center merupakan distributor produk minuman berkarbonasi dengan merek dagang
Coca-Cola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Coca-Cola dalam hal ini telah
melaksanakan diversifikasi produk, tetapi tidak berjalan dengan baik, sehingga
mengakibatkan menurunnya tingkat volume penjualan perusahaan. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan adanya beberapa faktor penyebab, diantaranya yaitu; keadaan
ekonomi dalam negeri, banyaknya pesaing, serta kurangnya promosi yang dilakukan
terhadap produk diversifikasi tersebut. Deskripsi Alternatif : Diversifikasi
produk merupakan salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan yang dapat
dilakukan oleh perusahaan terutama jika perusahaan tersebut telah berada dalam
tahap kedewasaan. Dengan diversifikasi produk, suatu perusahaan tidak akan
bergantung pada satu jenis produknya saja. Tetapi perusahaan juga dapat
mengandalkan jenis produk lainnya (produk diversifikasi). Karena jika salah
satu jenis produknya tengah mengalami penurunan, maka akan dapat teratasi
dengan produk jenis lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat
mengetahui hubungan antara diversifikasi produk dengan volume penjualan, dan
sejauh mana diversifikasi produk yang dilaksanakan oleh perusahaan dapat
mempengaruhi tingkat volume penjualan perusahaan tersebut. Penelitian yang
dilakukan penulis adalah di Coca-Cola Sales Center yang berlokasi di Bogor. Pt.
Coca-Cola Sales Center merupakan distributor produk minuman berkarbonasi dengan
merek dagang Coca-Cola. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Coca-Cola dalam hal
ini telah melaksanakan diversifikasi produk, tetapi tidak berjalan dengan baik,
sehingga mengakibatkan menurunnya tingkat volume penjualan perusahaan. Hal ini
dapat terjadi dikarenakan adanya beberapa faktor penyebab, diantaranya yaitu;
keadaan ekonomi dalam negeri, banyaknya pesaing, serta kurangnya promosi yang
dilakukan terhadap produk diversifikasi tersebut.
DIVERSIFIKASI
produk ditujukan untuk membuat produk tahan lebih lama, mengarah kepada produk
siap konsumsi / digunakan, memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja, member nilai
tambah, pendapatan dan lain sebagainya.
Untuk
divesifikasi produk ini diperlukan kreatifitas, inovasi, penelitian, modal,
promosi atau komunikasi pemasaran, bantuan dari pemerintah untuk usaha kecil
dan menegah.
Diversifikasi
produk artinya menganeka ragaman produk. Jadi diawal satu produk utama dapat
dibuat berbagai produk. Contoh mudahnya adalah pisang. Pisang yang dimakan
segar atau dibat makanan basah dapat diversifikasi, menjadi pisang sale, kripik
pisang, tepung pisang. Kripik pisang dideversifikasi lagi dengan berbagai
varian bentuk, seperti bulat kecil, lembaran panjang tunggal atau berbentuk
stikc. Keripik pisang dikembangkan lagi dari sisi rasa, seperti rasa tawar,
rasa asin, rasa coklat, rasa bawang goring dan macam-macam lagi. Dari sisi pembungkus,
pertama dijual dalam bentuk curah, kemudian dengan bungkus plastic, kaleng,
bungkus plastic dalam kotak, bungkus aluminium foil dengan isi nitrogen. Dari
ukuran, juga ada variannya dari beberapa gram dalam satu kemasan sampai
hitungan kilo.
Produk
makanan tradisonal umumnya tidak menggunakan teknologi tinggi, yang sangat
berperan disini adalah kretifitas, inovasi, jeli melihat peluang pasar, berani
memulai, dan berpromosi. Kelompok ini sangat cocok untuk industr
mikro/kecil/menegah, baik dikota maupun didesa, yang peting instasi Pembina
tingkat kabupaten kota bersedia mendapinggi sebagai kosultan teknis produksi,
manajemen, membantu promosi, memediasi kemitraan dan sumber permodalan.
Diversifikasi
tetap berorientasi pasar yakni mempertimbangkan kebutuhan, selera, harapan,
daya beli dan segmen pasarnya. Untuk industry pedesaan yang perlu
dipertimbangan adalah ketersediaan bahan baku lokal, tentu ada program bersama
antara dunia usaha dan pemerintah. Dari sisi pemerintah tentu juga ada program
dan kerjasama terpadu antar lemabaga yang bertanggung jawab ketersediaan bahan
baku
STRATEGI
DIVERSIFIKASI PRODUK
New
products Setiap strategi punya kelebihan dan kekurangan, sehingga perusahaan
perlu mereview terlebih dahulu strategi mana (saja) yang bisa digunakan dan
layak untuk situasi yang dihadapinya saat ini. Strategi diversifikasi adalah
sebuah strategi yang paling kompleks implikasinya , karena bagi perusahaan, ini
akan menjadi pengalaman baru, baik dari segi pasarnya (new market), maupun dari
segi produknya (new products). Pada dasarnya keputusan untuk melakukan
diversifikasi akan mengandung resiko bisnis yang tinggi. Perusahaan harus
melakukan studi kelayakan (feasibility study) terlebih dahulu, misalnya saja
apakah channel distribusi yang baru akan cukup mendukung karena distribusi
menjadi faktor utama keberhasilan produk.
Demikian
pula harus diyakini bahwa produk baru tersebut memang sesuai dengan minat
konsumen dimana perusahaan bisa memproduksinya dengan kualitas yang sama
baiknya dengan produk-produk lamanya. Untuk mengurangi resiko kegagalan,
biasanya dilakukan test market terlebih dahulu, artinya produk baru ini dicoba
dipasarkan di kota tertentu sambil dimonitor sejauh mana penerimaan
pasar/konsumennya. Setelah mempelajari hasil test market dan modifikasi produk
apabila diperlukan, barulah produk dipasarkan di pasar yang lebih luas. Sebelum
mengambil keputusan diversifikasi, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu ketiga
strategi lainnya. (1)Bagaimanakah potensi produk lama untuk dikembangkan di pasar
lama (market penetration), karena bisa jadi masih banyak yang bisa digarap
disana. Pilihan berikutnya adalah (2)Pengembangan produk yang sudah ada ke
pasar baru (market development), ataupun bila telah siap dengan pengembangan
produk baru, (3)Pertimbangkan juga untuk memasarkan produk baru tersebut di
pasar yang lama (product development). Tentunya diversifikasi tidak selalu
menjadi satu-satunya pilihan strategi bagi perusahaan. Yang sering dilaksanakan
adalah strategi diversifikasi dikombinasi dengan satu dari ketiga strategi
lainnya, apakah itu market penetration/product development/market development.
Ini tergantung dari kesiapan perusahaan dari segi resources (people, money
and time).
Contoh
Perusahaan :
PT ASTRA
Produknya:
- Honda revo
- karisma
- karisma x
- beat
- vario
- legenda
- supra fit
- supra x
- supra x 125
- vario tekno
- dsb
Langganan:
Postingan (Atom)