SELEKSI & PENEMPATAN TENAGA KERJA
Sasaran :
Mengerti tentang seleksi dan
penempatan
Memahami perbedaan individu dan
varian pekerjaan
Mengerti berbagai strategi
seleksi
Memahami model penelitian seleksi
tenaga kerja
Mengerti prosedur seleksi tenaga
kerja di Indonesia
Mengerti tentang analisis
pekerjaan dan metodenya
Mengetahui perlunya mengenali
kriteria keberhasilan dalam bekerja
Mengetahui alat ukur psikologis
yang digunakan untuk seleksi
Mengetahui tentang keabsahan alat
ukur
Mengetahui tentang assessment
centre
Pengantar
Pimpinan perusahaan percaya bahwa seleksi dengan menggunakan tes psikologi
akan memmperlakukan para calon yang disarankan dengan baik, dapat berkembang
dengan baik dalam bekerja.
Pengertian
Seleksi : proses pencarian karyawan untuk menyeleksi
calon tenga kerja yang dianggap memenuhi kriteria yang sesuai dengan karakter
pekerjaan yang dilamar.
Sasarannya : membuat suatu rekomendasi untuk menolak atau menerima calon
tenga kerja berdasarkan suatu dugaan tentang potensi-potensi dari calon tenaga
kerja untuk berhasil dalam bekerja.
Dalam proses managerial ada suatu aktivitas kerja membuat suatu rekomendasi
untuk menolak atau menerima calon tenga kerja berdasarkan suatu dugaan tentang
potensi-potensi dari calon tenaga kerja untuk berhasil dalam bekerja. Kegiatan
ini dikenal sebagai...
a. penempatan b. seleksi c. rekomendasi tenaga kerja
d. penilaian calon tenaga kerja e.
penyaringan tenaga kerja
Tugasnya : mengevaluasi sebanyak mungkin kandidat untuk menyaring dan
memilih seseorang atau beberapa orang yang paling memenuhi syarat kerja.
Penempatan : menempatkan karyawan pada bidang
pekerjaan yang dianggap sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya (pengetahuan,
keterampilan dan keahlian).
Sasarannya : membuat suatu rekomendasi untuk mendistribusikan kandidat pada
pekerjaan berdasarkan suatu potensi-potensi yang dimiliki kandidat untuk
berhasil pada pekerjaannya.
Tugasnya : mengevaluasi kandidat untuk dicocokkan antara kualifikasi yang
dimiliki dengan persyaratan yang sudah ditetapkan.
Perbedaan
Individual
Adanya perbedaan individual : pengetahuan, karakter kepribadian dan fisik,
motivasi dsb.
Perbedaan sering dikaitkan dengan : jenis kelamin, budaya, pendidikan dan
keahlian. Aplikasinya : wanita atau
pria, kebiasaan, latar belakang pendidikan, berpengalaman atau fresh grade.
Perbedaan ini digunakan untuk menyeleksi dan menempatkan tenaga kerja pada
temapat yang tepat.
Strategi
seleksi
Campbell, Dunnette, Lawler, Weick (1970) memperkenalkan metode pngumpulan
dan pengoalahan data secara mekanikal dan klinikal. Mekanikal ; data dikumpulkan berdasarkan pedoman, prosedur yang
sudah ditetapkan. Biasanya dilaksanakan sesuai dengan perhitungan statistik.
Misalnya penentuan alat ukur/alat tes yang telah distandarisasikan. Klinikal ; data dikumpulkan dengan cara
yang lentur, tergantung pada orang yang mengumpulkan data. Biasanya dengan
memperhatikan pola perilaku khusus yang disesuaikan tuntuttan pekerjaan.
Misalnya seorang assesor bisa saja mempunyai penilaian yang berbeda dengan assesor
lainnya terhadap seorang kandidiat, atau orang yang dievaluasi.
Uraian dari strategi
mekanikal dan klinikal
Interpretasi profil : data dikumpulkan secara mekanikal dan diolah secara
klinikal. Hanya dengan menafsirkan profil dari skor-skor alat tes. Misalnya
hasil tes kepribadian menunjukkan kebutuhan berprestasi yang tinggi maka
ditafsirkan sebagai karyawan yang mempunyai keinginan yang kuat untuk mencapai
suatu pretasi kerja.
Statistikal murni : data dikumpulkan dan diolah secara mekanikal. Skor dari
berbagai hasil tes digambarkan dalam suatu persamaan regresi ganda, untuk
meramalkan prestasi kerja.
Klinikal murni : pengumpulan dan pengolahan data dilakukan secara klinikal.
Didasarkan pada permalan yang didapatkan melalui wawancara dan observasi perilaku.
Pemeringkatan perilaku : pengumpulan secara klinikal dan diolah secara
mekanikal. Data didapatkan melalui obeservasi dan wawancara kemudian dibuat
rating nilainya berdasarkan kualifikasi yang didapatkan melalui wawancara atau
observasi.
Gabungan klinikal : pengumpulan data dilakukan secara mekanikal dan
klinikal dan diolah secara klinikal. Merupakan strategi yang sering digunakan.
Hasil wawancara, observasi dan skor-skor tes dipadukan secara klinikal untuk
meramalkan perilaku.
Gabungan Mekanikal : data dikumpulkan secar mekanikal dan klinikal data
diolah secara mekanikal. Berusaha untuk mendapatkan persamaan regresi antara
data mekanikal dan data klinikal.
Peranan tes
psikologi dan wawancara dalam proses seleksi
Di Indonesia proses penerimaan tenaga kerja berlangsung dalam dua tahapan ;
Tahap pencarian calon tenaga
kerja
Mengusahakan agar jumlah kandidat terkumpul cukup banyak sehingga proses
seleksi dapat dilakukan dengan baik. Dengan cara : iklan di media
cetak/elektronik, pendekatan langsung, melalui rekomendasi, pencari kerja
melamar sendiri ke perusahaan-perusahaan.
Tahap seleksi tenaga kerja
1. seleksi lamaran : mempertimbangkan suatu lamaran untuk bisa mengikuti
tahap seleksi berikutnya atau tidak. Biasanya dengan melihat syarat tertentu ;
pendidikan, pengalaman, karakterfisik, atau cukup banyak juga dengan di
dasarkan IPK
2. wawancara awal : berisi mengenai kesediaan kandidat ketika dihadapkan
pad kondisi kerjanya, dan evaluasi persayaratan kerja yang ada pada kandidat.
3. ujian, psikotes tertulis dan psikotes wawancara : kandidat menjalani tes
tentang pengetahuan dan keterampilan, mengikuti tes yang menggali aspek
psikologis kandidat baik secara tertulis atau secara lisan.
4. penilaian akhir : melakukan evaluasi terhadap hasil serangkaian tes dan
wawancara untuk menentukan apakah kandidat diterima atau ditolak. Yang juga
ditindak lanjuti dengan memperhatikan hasil tes kesehatan.
5. Pemberitahuan dan wawancara akhir : kandidat yang diterima dipanggil
untuk mengikuti wawancara akhir untuk diterangkan mengenai berbagai kebijakan
perusahaan, seperti misalnya masalah gaji.
6. penerimaan : kandidat menerima surat keputusan tentang diterimanya
kandidat untuk menjadi bagian dari perusahaan.
Model
keabsahan metode seleksi
Tradisional
terdiri dari beberapa
langkah yaitu pertama analisis
pekerjaan yang meliputi data-data tentang sasaran pekerjaan, tugas-tugas yang
harus dijalankan, cara-cara yang digunakan dalam bekerja, bahan-bahan dan alat
yang digunakan dalam bekerja.Yang kedua
adalah penentuan alat prediksi beserta alat ukurnya ; meliputi tindak lanjut
atas data-data analisis pekerjaan dengan menentukan ciri-ciri yang diperlukan
agar karyawan berhasil dalam bekerja (prediktor) dan menentukan alat ukur yang
akurat untuk menggali aspek kemampuan yang dimiliki karyawan (kriterion). Ketiga menentukan kriteria keberhasilan
dan alat ukurnya yang meliputi mentapkan seperangkat kriteria yang menandakan
bahwa karyawan tersebut berhasil menjalani pekerjaannya yang dilihat dari segi
perilaku yang diharapkan dan juga hasil kerjanya. Keempat keabsahan peramalan yang meliputi tentang keakuratan dari
prediktor yang ditentukan dengan melihat arah hubungan antara prediktor dengan
kriterionnya. Kelima adalah
keabsahan silang yang meliputi meyakinkan keakuratan prediksi dari alat ukur. Keenam adalah rekomendasi untuk seleksi
yang meliputi penentuan skor minimum atau kombinasi skor minimum untuk
dijadikan sebagai pedoman untuk menyeleksi.
Analisi
Pekerjaan
Pengertian
Analisis pekerjaan adalah suatu proses kajian sistematis tentang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu pekerjaan, yang melingkupi
tugas-tugas, tanggung jawab dan akuntabilitas untuk menentukan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan dan ciri-ciri kepribadian yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan tersebut dengan baik.
Tujuan Penggunaan
1. Manusia sebagai tenaga kerja : membuat rencana strategis SDM; seleksi
dan penerimaan; pelatihan dan pengembangan; peningkatan karir; evaluasi kinerja
; sistem pemberian imbalan; kesehatan dan keselamatan kerja; hubungan
industrial.
2. Pekerjaan dan organisasi : untuk uraian pekerjaan; klasifikasi pekerjaa;
desain kerja dan alat; rekayasa kerja dan perencanaan organisasi
Metode Analisis pekerjaan
1. kuesioner ; on-line, mailing, check list, buku harian.
2. wawancara & observasi ; wawancar perorangan, kelompok atau teknik
partisipasi kerja
Alat ukur
psikologis sebagai prediktor
Jika suatu analisa pekerjaan sudag menentukan kualifikasi suatu pekerjaan
maka yang perlu dilakukan adalah menentukan alat tes yang dapat mengukur
kualifikasi yang ada yang dalam hal dijadikan sebagai prediktor. Peramalan ini
bisa didasarkan pada skor hasil ujian dan tes, hasil wawancara dan hasil
observasi. Biasanya prediktor tersebut berisi tentang kecakapan intelektual, keterampilan merencanakan
pekerjaan dan keterampilan untuk mengkomunikasikan ide dan pengalaman.
Alat psikotes dapat digolongkan dalam :
1. tes kecakapan : intelektual (IQ), pemahaman ruang dan mekanik, ketepatan
persepsi (TKD, IST, CFIT, SPM, FRT)
2. tes kepribadian objektif : mengungkap kepribadian melalui stimulus yang
terstrukutur, yang terdapat dalam tes ciri kepribadian dan kejujuran minat
(EPPS, Papikostik, DISC, RMIB, KUDER)
3. tes kepribadian proyektif : mengungkap kepribadian melalui stimulus yang
ambigu misalnya Wartegg tes, DAP, BAUM atau HTP.
4. tes situasional : mengungkap perilaku yang khas jika dihubungkan dengan
variabel lingkungan. Misal FGD, LGD, In-Basket test, Business Game.
5. tes sikap kerja : mengungkap sikap kerja dalam kondisi kerja buatan (tes
Kraepelin dan tes Pauli)
Hasil tes
sebagai kriterion keberhasilan
Akurasi peramalan yaitu adanya korelasi antara skor-skor prediktor dan
skor-skor dari kriteria keberhasilan. Semakin tinggi IQ diprediksikan akan
mencapai keberhasilan yang memuaskan. Semakin rendah IQ diprediksikan akan
semakin mengalami hambatan untuk mencapai keberhasilan. Sehingga yang tinggi
diterima karena sesuai kriteria dan yang rendah tidak diterima karena tidak
dengan sesuai kriteria.
Kriteria keberhasilan :
Dimensi waktu
1. kriteria langsung yaitu diperoleh bersamaan dengan diperolehnya skor
prediktor
2. kriteria antara yaitu diperoleh tidak lama setelah skor prediktor
diperoleh
3. kriteria pokok yaitu diperoleh lama setelah skor prediktor diperoleh
Dimensi derajat abstraksi
1. kriteria pokok yaitu paling abstrak dan susah diukur.
2. kriteria konseptual yaitu merupakan kriteria yang paling kongkrit
3. skor kriteria merupakan ukuran-ukuran atau skor-skor yang berhubungsn
dengan perilaku yang menjadi kriteria.
Assessment
Centre
AC merupakan prosedur yang komprehensif dan baku dimana banyak
teknik-teknik pemeriksaan yang digunakan yang dikombinasikan untuk menilai
orang dalam berbagai tujuan.
Tujuannya
1. memilih karyawan untuk dipromosikan kedalam jajaran manajerial
2. mengindentifikasi karyawan yang memiliki potensi manajerial sejak awal
karirnya
3. menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai dengan bakatnya.
4. membantu karyawan untuk mengidentifikasi kemampuannya dan kemudian
mengembangkannya.
Prosesnya
1. mengidentifikasi kompetensi pekerjaan manajerial
2. mengembangkan assessment tools
3. menetapkan assesses atau calon manajer
4. menetapkan assessor
5. melaksanakan assessment
6. membuat laporan
7. memberi umpan balik
Beberapa metode assessment centre
1. inbasket exercices
2. LGD dan Role Play
3. Bussiness Game
Soal
latihan
Jelaskan apa yang
anda ketahui tentang seleksi dan penempatan !
Sebutkan
perbedaan individu apa saja dalam hubungannya dengan varian pekerjaan!
Sebutkan dan
berikan contoh dari berbagai strategi seleksi!
Model penelitian apa
saja yang digunakan untuk menyeleksi tenaga kerja?
Jelaskan tentang
prosedur seleksi tenaga kerja di Indonesia!
Sebutkan apa yang
dimaksud dengan analisis pekerjaan dan terangkan metodenya!
Berikan pandangan
anda mengapa dalam seleksi tenaga kerja perlu mengerti tentang kriteria
keberhasilan dalam bekerja!
Sebutkan dan
jelaskan macam alat ukur psikologis yang digunakan untuk seleksi!
Jelaskan apa yang
dimaksud dengan keabsahan keakurtan alat ukur
Jelaskan apa anda
ketahui tentang assessment centre dan sebutkan tujuannya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar